December 31, 2012

Page 366

The last day of 2012, it's amazing that however doomsday is still a mystery, a secret that only He knows the answer. The pages are finally running out and this is gonna be the end of 2012. Up until now If you ask me to list down some moments of the year, I couldnt do it. There are so many remarkable things that have happened, good and bad. I just can't list them down but I hate when my little me screams that the moment of the year is meeting you though there also pain came along with that blessing.

My 16th birthday is also a moment I supposed to remember. The time when I hadn't met you when my smile was sincere when everybody came up with surprises. It was the time when my ride was up in the cloud but it's okay, everyday life has been a roller coaster. I've fallen many times but eventually I've raised then stumbled and ended up falling again, it'll go on and on. But I'm putting my self as a blade now, the burden that I've faced this year is nothing but only to make me sharper.

I learn how to face the truth, I learn how to love unconditionally. I learn how to cope the pain and it's brought me to another lesson, I learn how important friends and family are. There's gonna be 365 more days to come, another roller coaster ride. I hope the burden will make me stand even taller. My heart is going to be fixed and bullet proof. No more breaking down. I may fall but God is here to give reasons to always get back up right after that. I'm gonna try harder, live happier and end up stand taller.

For anything and anyone that have stood in my way, thanks for the burden. Your actions did get me down but that only make me grow stronger. So long 2012. Whatever it is in 2013, I'm ready

December 21, 2012

Tuhan, Sampaikan Ini Untuk Ibuku


Beribu-ribu hari sudah hanya ada raga dan jiwa yang terus berusaha
Terombang-ambing akan ombak kehidupan yang fana
Terjebak di sela-sela rutinitas dunia
Raga yang terus berkelana selalu dihampiri lelah
Untuk insan yang lain mereka turut bahagia
Karena setelah perjalanan jauh,
mereka tidak perlu bingung mencari sauh

Waktu dan yang lain bagai bius dalam darah
Efeknya membuat semua duka tidak terasa
Namun meski sudah menaun, tak elak dukapun meninggalkan serpihannya
Semuanya berubah, bunda
Aku, dunia bahkan belahan jiwa yang kau cinta
Apa kabar dirimu di sana?
Sudahkah kau terima dariku setumpuk alfatihah?
Janganlah kau menengok ke bawah
Karena kerumitan di sini tak akan membuatmu bahagia

Hatiku koyak, bunda
Aku meringkuk sedemikian rupa
di kala aku membutuhkan cinta
Lembut tanganmulah yang ku rindu di saat aku merana
Namun mengharap kehadiranmu bagai mengharap semburat biru untuk senja yang selalu merah
Ke mana aku harus berlari jika lelah mematah asa?

Layaknya tiga puluh hari silam ketika seorang anak adam mencoba menoreh luka
Diriku, seorang insan tanpa bunda bingung mencari pijakan tanah
Hanya tangis yang bisa ku hasilkan, bunda
Dalam halaman ini, aku hanya bisa mengucapkan kata
Rangkaian alfabet yang mewakili detail hari ku di dunia
Bersama anak tertua aku mencoba berdiri dan menegakkan wajah
Menjalani hari dengan cintamu di hati kita

Aku ingin tumbuh sepertimu, bunda
Tangguh nan kuat bagai baja
Komplikasi dunia sudah pernah kau rasa dan kau pun tidak melemah
Ke tidakberadaanmu bukan berarti kau kalah
Hanya habis lembar saja yang membuat bunda hanya berupa nama
Di sini aku akan terus berusaha
Meski gelas akan penuh dengan hampa
Meski asa diambang patah
Bersama kakak, serta cintamu aku akan terus melangkah
Terima kasih telah menaungiku selama yang kau bisa
Dengan ini ku berkata bahwa rindu tidak akan ada habisnya
Bunda, bahagialah di sana
Tunggulah sepasang ananda-ananda ini untuk kembali berkumpul bersama di dalam surgaNya

Selamat Hari Ibu




Selalu di Hati


Secercah perubahan tertoreh seraya sebuah langkah terangkat untuk pergi
Dahulunya kokoh bagai serumpun lidi
Namun derap langkah yang kau ambil mencipta ringkih
Langkahmu menggema, merubah keutuhan menjadi serpih
Hancur, hancur benar batin ini

Berkelana aku mencoba menghindari
Berkucing-kucingan dengan gema masa lalu berupa memori
Tidak sekedar jalan lurus kulalui
Serangkaian kelokan, kerikil serta tikungan yang kutemui

Gelas kebahagiaan bagai umur diri
Bukan bertambah melainkan berkurang untuk sekian kali
Tidak setengah penuh, namun separuh hampa, sunyi
Senyum tulus yang dulu deras bagai tsunami
Kini hanya topeng yang mengganti
Alhasil gelasku nyaris kering, hanya udara yang datang dan pergi
mengisi separuh sisi 

Senyum palsu berubah menjadi selotip yang menegakkan diri
Kesabaran yang luas bagai samudera menjadi alasan mengapa hatiku masih bisa mengasihi
Kepalsuan menggelitik sang pencipta untuk menganugerahkan pengganti
Ia membuka mataku yang sembap untuk menilik sekali lagi
Cinta tidak hanya tumbuh dari seorang lelaki
Namun ia punya anugerah lain yang lebih berarti
yaitu Kawan sejati
Anugerah yang selama ini terlewati
CiptaanNya yang dapat mengasihi
Tanpa lara, tanpa rumit di hati

Kegilaan menumbuhkan senyum yang tersembunyi
Kekonyolan menghangatkan dinginnya hati
Gurauan lantas mengganti,
mengaburkan pedihnya masa lalu yang sudah terjadi
Sosok mereka layaknya penopang kebahagiaanku yang terlanjur ringkih
Kini mereka menjadi mata air yang mengisi
gelasku tak lagi hampa nan sunyi
Bukan setengah kosong namun hampir penuh lagi
sejuta, bermilyar kata terima kasih tidak sanggup mengapresiasi
Doaku kini berhiaskan nama mereka,
Kuluangkan waktu untuk mengucap syukur pada tuhan akan keeksistensian mereka yang kini menemani
Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah menyadarkan diri ini
Menyingkap salahnya asumsi bahwa sebentar lagi aku akan tenggelam dalam sedih
Namun Tuhan, engkaulah zat yang paling mengerti bahwa tidak harus bersedih untuk menuju keutuhan diri
Engkau bagai peta yang membimbingku bahwa ada jalan lain untuk bersenang hati dan itu adalah mereka, kawan yang selalu di hati

December 15, 2012

day 30


your scent
your name
your back
your presence
your promises
Italy
Remembering Sunday
Skyfall
Guitar

It's been a month now but how can I forget you when you gave me so much to remember ?
I go everywhere, doing things out of frustration, searching for words to calm me down.
"You'll be fine," they said.
"You'll forget about him," they told me.
Always the same and now those sentence sound cliche.
It's easier said than done.
I smile but I die a little when I see you with someone else
I live but I can barely breathe when I know that you're having a blue sky life over there.
But someone wise said something,
You feel hurt so much when you recall the memories. It's not that you can't forget it. It's because you involve too much feeling. It won't hurt that much when you reminisce without any feelingSo just forgive him for what he did. Live your life. Dont waste your time for even thinking about someone who doesnt even think about you.

The next day, up until now even, I've stopped my feeling to get involved.
I dont want to grieve while you've moved on.
I know that I still feel something for you but it's wrong.
So yeah, I wish the day after this, I'd totally stand so tall.
I will smile sincerely when you're already happy  (I believe) with someone that can change you. If you're happy then I should be too.
I will live my life to the fullest because I learn something from what we've been through

Since there's no more you and me
It's time I let you go
So I can be free
And live my life how it should be
No matter how hard it is I'll be fine without you
Yes I will



Tiga Puluh Hari Yang Lalu

Hai, kamu, iya kamu.

Masih ingat di siang bolong bulan november lalu ketika dengan bodohnya kamu mengirim pesan bahwa kita lebih baik tidak melanjutkan semuanya?
Dengan lelah yang sudah terakumulasi, aku mengira kalau kamu hanya bercanda namun mimpi apa yang datang pada bolongnya siang.

Mereka hanya kumpulan kata-kata yang kau rangkai sedemikian rupa, namun bagiku kalimat itu seperti kepalan tangan Mike Tyson yang dengan tanpa ampunnya mendarat di dadaku. Membacanyapun bagai mengunyah antibiotik yang diberi dokter setiap aku terkena radang.
Namun momen setelah kejadian itulah yang kini meninggalkan radang di hatiku.

Baris kata yang kau kirim sangat jujur, malah dapat kurasakan sampai sekarang bahwa saat itu bukan hanya tulisan polos saja namun aku dapat mendengar suara sengaumu menyuarakannya. Menyuarakan bahwa delapan belas hari yang kita punya bukan apa-apa namun hanyalah serangkaian tanggal di mana suasana membuaimu.

Pesanmu bagai tamparan ketika aku membacanya berulang-ulang karena untuk bernapaspun aku sulit apalagi untuk mencerna tiap kalimatmu. Dering handphoneku saat itu terdengar bagai tiup sangkakala ketika aku selesai mengirimkan balasan yang hanya berisikan satu kata,
"Mengapa?"
Bukan gempa yang menggoyangkan tanah di bawahku namun balasan pesan yang kau kirim untukku.
"Perasaanku sejak awal tidak pernah berlebih dan sekarang aku tidak sayang sama kamu. Maaf."
Percayalah bisa kudengar suara petir meski langit sangat biru dan cerah di luar sana. Selanjutnya sangat buram untuk diingat karena dapat kupastikan bahwa untuk membalasnyapun aku kehabisan kata-kata.
Kamu membanjiriku dengan kalimat yang seakan-akan aku tidak punya hati yang bisa disakiti, kejam, terlalu jujur. Entah apakah memang itu yang kamu alami atau hanya kebohongan belaka yang bisa membebaskanmu dariku. Terbawa suasana katamu. Kamu menyalahkan suasana, lalu bagaimana dengan hatimu? Apa rasa sayang yang kamu deklarasikan di atas bianglala itu termasuk hasil buaian suasana?

Selanjutnya kalimat berjuntaian dalam kepalaku dan semuanya berawal dengan 'kukira'.
Kukira kamu bisa berubah dengan kesempatan yang aku kasih.
Kukira kita akan bahagia bersama
Kukira kita benar-benar bisa pergi ke Italia
Kukira , kukira, kukira !
Kata itu membuat mataku terasa seperti tersengat, pedih namun sakit di dadaku lebih luar biasa.
Sampai-sampai hanya beberapa bulir air mata saja yang lolos, sisanya tersamarkan denyutan rasa sakit.

Tersendat-sendat aku mengetik balasan untuk pesanmu yang kejam.
Amarah, kecewa, sedih semuanya tak mau kalah, meminta untuk dicantumkan dalam pesanku.
Tetapi kepalaku tak cukup sehat untuk memilih mana yang harus mendominasi kalimat-kalimatku dan ya pada akhirnya aku hanya sanggup berterima kasih dan membubuhkan satu kalimat yang mewakili rasa kecewaku.
"You suck."
Tak butuh lama untuk kamu membalas pesanku namun untuk apa lagi membalas pesanmu ketika semuanya sudah tersingkap jelas, sejelas kristal.

30 hari sudah aku berusaha sepenuh hati untuk tidak muntab ataupun berlari kembali di hadapanmu dan memohon untuk pergi berdua naik bianglala seperti dulu. Tapi aku bahkan ragu sampai sekarang jika semuanya hanya berdasarkan buaian suasana.

Aku bertanya-tanya apakah bahkan momen terindah itu, ketika di atas bianglala, apakah kau benar-benar ingin dan sayang aku?

Aku tidak bisa membuat kepalaku jauh dari pertanyaan, "apakah ketika dia memegang tanganku karena benar-benar ingin atau hanya karena suasana membuatnya terlalu menghayati peran?"

Tiap kali pertanyaan itu muncul, bulu romaku berdiri membayangkan jawabannya. Karena jika memang ia sanggup menjawabnya, sudah pasti akulah si Bodoh yang dengan sukarela memberinya kesempatan untuk membodohi karena sebenarnya semua tampak jelas dari awal. Hanya aku saja yang terlalu yakin bahwa kamu bisa berubah.

Namun aku yakin dengan bantuan Tuhan, teman dan hal-hal lain semuanya akan terlewati. Dengan kehidupan yang persis roda, dengan pepatah "kau akan menuai apa yang kau tanam" semuanya akan terasa adil. Amarahku tidak butuh dendam, jika suatu hari nanti kamu akan merasakan hal yang sama, hal yang kurasakan pada siang bolong 15 november lalu.

Terima kasih kamu mau terbuai oleh suasana pada saat itu. Terima kasih juga kamu telah berhasil meyakinkan seorang aku untuk mencintai setiap detail kebohonganmu. Kamu membawakanku sedikit perubahan, banyak pelajaran dan secercah rasa sakit serta sebuah lubang yang masih menganga. Entah bagaimana kabarmu di luar sana, tapi kuharap kau...entahlah. Menyadari apa yang telah kau lakukan?

December 14, 2012

Better In Time





It's been the longest winter without you
I didn't know where to turn to
See somehow I can't forget you
After all that we've been through

I Going, coming
Thought I heard a knock
Who's there? No one
Thinking that I deserve it
Now I realize that I really didn't know
If you didn't notice you mean everything
To love again
Quickly I'm learning
All that I know is
I'm gonna be OK

Thought I couldn't live without you
It's gonna hurt when it heals too
It'll all get better in time
Even though I really love you
I'm gonna smile 'cause I deserve to
It'll all get better in time

I couldn't turn on the tv
Without something there to remind me
Was it all that easy
To just put aside your feelings

If I'm dreaming
Don't wanna laugh (Hurt my feelings)
But that's the path(I believe in)
And I know that time will heal it
If you didn't notice this you meant everything
(Quickly I'm learning)
Ooooh to love again (all that I know is)
I'm gon' It's been the longest winter without you
I didn't know where to turn to
See somehow I can't forget you
After all that we've been through

Going coming thought I heard a knock
Who's there no one
Thinking that I deserve it
Now I realise that I really didn't know
If you didn't notice you mean everything
Quickly I'm learning to love again
All I know is I'm gon' be ok

[Chorus:]
Thought I couldn't live without you
It's gonna hurt when it heals too
It'll all get better in time
And even though I really love you
I'm gonna smile cause I deserve to
It'll all get better in time

I couldn't turn on the TV
Without something there to remaind me
Was it all that easy
To just put aside your feelings

If I'm dreaming don't wanna laugh
Hurt my feelings but that's the path
I believe in
And I know that time will heal it
If you didn't notice boy you meant everything
Quickly I'm learning to love again
All I know is I'm gon' be ok

[Chorus:]
Thought I couldn't live without you
It's gonna hurt when it heals too
It'll all get better in time
And even though I really love you
I'm gonna smile cause I deserve to
It'll all get better in time

Since there's no more you and me
It's time I let you go
So I can be free
And live my life how it should be
No matter how hard it is I'll be fine without you
Yes I will

[Chorus: X2]
Thought I couldn't live without you
It's gonna hurt when it heals too
It'll all get better in time
And even though I really love you
I'm gonna smile cause I deserve to
It'll all get better in timebe OK

Thought I couldn't live without you
It's gonna hurt when it heals too
It'll all get better in time
Even though I really love you
I'm gonna smile 'cause I deserve to
It'll all get better in time

Thought I couldn't live without you
It's gonna hurt when it heals too
It'll all get better in time
Even though I really love you
I'm gonna smile 'cause I deserve to
It'll all get better in time
It'll all get better in time
It'll all get better in time

Better In Time, Leona Lewis


December 11, 2012

December 10, 2012

You Talked

Earlier this morning, it was not misheard or something but yeah you've finally talked to me. Nothing forced but it was you needed a favor from me. Few day before today, I also talked to you but that was because no choice was given to me, see the different? so yeah I spoke few word to you but this morning? You, with that begging for help-face in front of me? I felt like boss. Come on, who was the first come up, put the act "we're no one now, so we better keep our distance." ?


It was YOU

Later on with no second thought at all, I refused.
What was in your mind, dear Mr? You needed my help so you stooped so low and then asked me for a favor?

Are you some kind of shameless or is your pride lacking?

December 07, 2012

Paramore New Album Out On April 9 2013

Through their instagram, paramore announced that there'll be a new self-titled album on april 9th next year.
Now who cares if I'm still recovering from this shit he caused, at least I got this a very good news.

Heck yes, a broken heart is about to be healed

December 05, 2012

Kenyataan

Guru terbaik buat move on itu bernama kenyataan.

Doa Terkabulkan Dan Kaupun Bahagia, Tanpaku, Tanpa Kita


Sebuah komedi adalah ketika kau sudah melangkah
dan aku masih terdiam, bingung dan lelah
Tawa menjadi latar ketika kenangan membuatku pasrah
Terkoyak oleh perasaan yang bahkan telah sirna
Dan Ironis adalah ketika aku berdoa
sedangkan kau berusaha untuk yang lainnya

Kalimat doa terucap
tak tersiar namun ikhlas nan mantap
Rangkaian pengharapan untukmu,
untuk langitmu,
agar tetap biru meski mendung di pihakku

Ditemani waktu aku berduka
merajut kata rindu serta doa
Meminta tuhan untuk menjaga
dirimu agar tetap bahagia

Janggal rasanya menghapus namamu dari doa
Karena terbiasa, rasanya seperti lubang yang menganga
Terdesak ironis akupun hampir menyerah
Akal pikiran terusik benci dan marah
tetapi kuputuskan untuk terus memanjatkannya
Dan benar adanya jika Tuhan punya telinga
Karena nampaknya doaku dikabulkannya
Kini kau sudah bahagia rupanya
Tanpaku, tanpa kita

December 03, 2012

Punggung


Hai, siapa nyana kita dipertemukan
Ya memang bertemu namun aku tahu kau enggan
Bukan takdir atau apa tapi sebuah keharusan
Keharusan memaksamu, kan?
Jika saja kau punya pilihan
Harga mati keberadaanku akan kau hapus dari pandangan

Hari ini punggungmu bagai pemandangan
Terbentang kokoh tak terelakkan
Hanya jengkal yang memisahkan
namun dekat, terlalu dekat malahan
Bidangnya masih segar dalam ingatan
Keindahannya terperangkap dalam kenangan
Setiap incinya menyeretku dalam kerinduan
Rindu yang ringkih akan kenyataan
bahwa hakku sudah tak berlengan

Seorang aku yang tak tahan iman
terombang-ambing di tengah lautan kenangan
Kuatnya niat luntur karena indahnya pemandangan

December 01, 2012

The Ability

Is it wrong that I still can't keep myself from thinking about you, about us?
Why can't I have the ability to just wipe you, wipe the memories in just one go?
I wish I had that ability because I'm starting to feel tired for keep pretending that I'm okay with this.

God, can you just give me that ability.

Day?

Hey, it's December already. Another beginning to start with. I'm here...still alive, still breathing and trying. You know what I've been doing :) moving on from the crumbles of our skyfall.
I don't know how long it's been but as long as I'm fine, I don't care that much.

Dear you, I see that you've been moving on too and I know you already have a target to aim. Don't you think you're moving on too fast? Am I that easy to forget? Well, if you asked the same question, I would probably say 'no'. Because I'm not you, I was real. What I feel about you back then was real. So yeah I take time a little much to sort out the feeling, to slowly recovering from the love that you gave.

Honestly I wish I was you. Easy to move on, easy to forget. Easy to fall in love again.
But I am me, I can't do those things easily. Because what I had for you was real~

I wish you have a blue sky life over there. Good luck with the new girl. I wish you wouldn't use the same pathetic methods because no one likes to be hurt and anyway, I can't seem to erase your name from my prayer~

Sincerely,
x