December 03, 2012

Punggung


Hai, siapa nyana kita dipertemukan
Ya memang bertemu namun aku tahu kau enggan
Bukan takdir atau apa tapi sebuah keharusan
Keharusan memaksamu, kan?
Jika saja kau punya pilihan
Harga mati keberadaanku akan kau hapus dari pandangan

Hari ini punggungmu bagai pemandangan
Terbentang kokoh tak terelakkan
Hanya jengkal yang memisahkan
namun dekat, terlalu dekat malahan
Bidangnya masih segar dalam ingatan
Keindahannya terperangkap dalam kenangan
Setiap incinya menyeretku dalam kerinduan
Rindu yang ringkih akan kenyataan
bahwa hakku sudah tak berlengan

Seorang aku yang tak tahan iman
terombang-ambing di tengah lautan kenangan
Kuatnya niat luntur karena indahnya pemandangan

No comments:

Post a Comment