December 21, 2012

Selalu di Hati


Secercah perubahan tertoreh seraya sebuah langkah terangkat untuk pergi
Dahulunya kokoh bagai serumpun lidi
Namun derap langkah yang kau ambil mencipta ringkih
Langkahmu menggema, merubah keutuhan menjadi serpih
Hancur, hancur benar batin ini

Berkelana aku mencoba menghindari
Berkucing-kucingan dengan gema masa lalu berupa memori
Tidak sekedar jalan lurus kulalui
Serangkaian kelokan, kerikil serta tikungan yang kutemui

Gelas kebahagiaan bagai umur diri
Bukan bertambah melainkan berkurang untuk sekian kali
Tidak setengah penuh, namun separuh hampa, sunyi
Senyum tulus yang dulu deras bagai tsunami
Kini hanya topeng yang mengganti
Alhasil gelasku nyaris kering, hanya udara yang datang dan pergi
mengisi separuh sisi 

Senyum palsu berubah menjadi selotip yang menegakkan diri
Kesabaran yang luas bagai samudera menjadi alasan mengapa hatiku masih bisa mengasihi
Kepalsuan menggelitik sang pencipta untuk menganugerahkan pengganti
Ia membuka mataku yang sembap untuk menilik sekali lagi
Cinta tidak hanya tumbuh dari seorang lelaki
Namun ia punya anugerah lain yang lebih berarti
yaitu Kawan sejati
Anugerah yang selama ini terlewati
CiptaanNya yang dapat mengasihi
Tanpa lara, tanpa rumit di hati

Kegilaan menumbuhkan senyum yang tersembunyi
Kekonyolan menghangatkan dinginnya hati
Gurauan lantas mengganti,
mengaburkan pedihnya masa lalu yang sudah terjadi
Sosok mereka layaknya penopang kebahagiaanku yang terlanjur ringkih
Kini mereka menjadi mata air yang mengisi
gelasku tak lagi hampa nan sunyi
Bukan setengah kosong namun hampir penuh lagi
sejuta, bermilyar kata terima kasih tidak sanggup mengapresiasi
Doaku kini berhiaskan nama mereka,
Kuluangkan waktu untuk mengucap syukur pada tuhan akan keeksistensian mereka yang kini menemani
Terima kasih, Tuhan, karena Engkau telah menyadarkan diri ini
Menyingkap salahnya asumsi bahwa sebentar lagi aku akan tenggelam dalam sedih
Namun Tuhan, engkaulah zat yang paling mengerti bahwa tidak harus bersedih untuk menuju keutuhan diri
Engkau bagai peta yang membimbingku bahwa ada jalan lain untuk bersenang hati dan itu adalah mereka, kawan yang selalu di hati

No comments:

Post a Comment